Sering kali penghobi burung membedakan jenis kelamin burung cendet atau pentet atau bentet kelabu (Lanius schach) dengan melihat warna di kepala. Kalau hitam dianggap jantan dan kalau abu-abu adalah betina. Hal ini tentunya salah kaprah. Sebab, warna hitam di kepala bukan pembeda antara burung berjenis kelamin jantan dan betina pada burung cendet.
Ada sub-spesies cendet yang memang berkepala hitam dan ada yang abu-abu. Lihat gambar di bawah ini:
Nah untuk diketahui, bahwa keduanya adalah cendet kelabu dari habitat yang berbeda. Menurut buku “Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan” terbitan LIPI dan Burung Indonesia, gambar atas (a) adalah Lanius schach nasutus. Sedangkan yang bawah (b) adalahLanius schach bentet. Bentet dengan kepala warna hitam punya habitat aseli di Kalimantan. Sedangkan yang abu-abu ada di tempat lain.
Catatan: Luasnya warna hitam bisa bervariasi antar ras dan individu burung.
Meskipun Lanius schach nasutus berhabitat aseli Kalimantan, saat ini juga menyebar ke berbagai pulau di wilayah Indonesia. Demikian pula untuk Lanius schach bentet, sudah ada juga di Kalimantan.
Usia remaja dan dewasa
Pada saat sama, seringkali ada penghobi yang menganggap bahwa cendet yang berwarna loreng adalah cendet yang masih muda. Memang, untuk Lanius schach nasutus dan Lanius schach bentet yang masih muda, berwarna dominan loreng cokelat. Tetapi ada sub-spesies dari Lanius schach yang pada dasarnya berwarna loreng.
Lihat gambar di bawah ini:
Gambar 737 adalah cendet coklat atau Lanius cristatus. Yang atas remaja, yang bawah dewasa. Gambar 738 adalah Lanius triginus dewasa (atas) dan remaja (bawah).
Gambar 737 adalah cendet coklat atau Lanius cristatus. Ketika dewasa bercirikan: alis putih, punggung tidak bergaris-garis; untuk beberapa ras, warna bisa lebih merah bat. Untuk burung remaja (immature/imm) punya ciri: bagian atas dan bawah bergaris-garis tipis.
Gambar 738 adalah Lanius triginus dewasa (atas) dan remaja (bawah). Dewasa: jantan bermahkota dan tengkuk berwarna abu-abu, tidak ada alis putih, punggung bergaris-garis. Remaja: setrip hitam pada mata tidak jelas.
Oke, semoga menambah referensi.
Salam.
Sumber referensi: ”Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan”
OMKICAU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar